Thursday, August 13, 2015

Performa Yamaha new Vixion VS Honda CB150R !

Urusan performa, erat hubungannya dengan spesifikasi mesin kedua motor ini. Meski sama-sama 150 cc, Honda CB150R dan Yamaha New V-Ixion punya beberapa perbedaan mendasar pada spesifikasi.

CB150R menawarkan karakter overbore 63,5 x 47,2 mm, DOHC 4 klep berpendingin cairan transmisi 6 speed. Sedang New V-Ixion mengandalkan mesin lamanya, karakternya hampir square 57 x 58,7 mm, SOHC 4 klep berpendingin cairan transmisi 5 speed.
Pasokan bensin keduanya injeksi, hanya beda di detail dan kelengkapan sensor karena New V-Ixion sudah pakai 02 sensor, sedang CB150R belum. Aliran udara ke ruang bakar dikawal dengan throttle body (TB) 28 mm sedang CB150R lebih besar pakai TB 30 mm.
Hasil tes akselerasi, StreetFire unggul dari Lightning. Dites pakai Racelogic oleh 1 tester berpostur 173 cm 65 kg di bawah 0-60 km/jam StreetFire hanya butuh 3,8 detik. Sementara Lightning perlu 4,1 detik. Jarak 201 meter CB150R unggul dengan 11 detik, berbanding V-Ixion 11,3 detik. Sementara jarak 402 meter ditempuh oleh CB150R hanya 18,2 detik sedang V-Ixion 18,4 detik.
Top speed keduanya beda tipis, andalan Honda 135 km/jam sedang Yamaha 132 km/jam, dites dengan trek 1 km. Data lain ada di bawah.. Silahkan dilihat dan dibandingkan.

Keunggulan CB150R tentu saja ditunjang karakter mesin overbore yang melengking cepat di rpm menengah ke atas dengan nafas panjang, ditambah rasio 6 speed rapat plus rasio akhir ringan. Sedang V-Ixion cenderung rata, dari bawah sampai atas rpm naik stabil. Mengandalkan feeling, mesin CB150R terasa lebih bulat dan halus sementara V-Ixion sedikit kasar.
Tak cukup akselerasi dan top speed, kami juga penasaran dengan potensi mesin on wheel, makanya dites pakai dynamometer. Mengejutkan! Baik tenaga maupun torsi V-Ixion ternyata lebih besar dari CB150R!
Tepatnya di dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi tenaga V-Ixion 14,17 dk pada 8.850 rpm dan torsi 12,76 Nm pada 7.050 rpm. Sementara CB150R 13,45 dk pada 10.300 rpm torsi 10,83 Nm pada 7.800 rpm. Kedua motor kondisi standar pabrik dengan bahan bakar yang sama.

Komparasi New V-Ixion VS CB150R, Konsumsi Bahan Bakar
Terakhir nih... Kali ini fokusnya pada membandingkan konsumsi bahan bakar Honda CB150R dan Yamaha New V-Ixion. Dari spesifikasinya sih, seharusnya sudah kebayang mana yang bakal lebih irit. CB150R over bore, dan New V-Ixion over stroke malah hampir square.
Setelah dilakukan pengetesan masing-masing sebanyak dua kali, diperoleh hasil 1 liter bahan bakar mampu digunakan untuk menempuh jarak 35 km oleh CB150R. Beda tipis seperti klaim pabrikan yang menyebutkan angka 1:36 kilometer.
Sedang New V-Ixion tembus 38 kilometer. Ups, masih lebih irit dari kompetitornya nih!
Beda tipis karakternya!

Komparasi New V-Ixion VS CB150R, Membandingkan Fitur dan Teknologi
Lanjut ke komparasi kedua antara Honda CB150R dan Yamaha New V-Ixion. Kali ini, fitur dan teknologi jadi fokus utama. Kami juga yakin, terkadang desain dan harga malah jadi nomor dua buat mereka yang mementingkan teknologi. Yuk simak apa saja yang ada pada kedua motor ini.
Fitur
Dari panel indikator di setang. Punya New V-Ixion desainnya memang lebih menarik. Kompak tapi terbilang lengkap dengan kombinasi digital-analog. Analog ada pada takometer sedang lainnya digital. Sapaan "hi bro!" jadi ciri khas yang menarik.
Bila dibandingkan dengan panel indikator CB150R, satu-satu indikator yang tidak ada adalah jam digital. Jam digital pada mid sport andalan Honda terbukti sangat fungsional. Enggak perlu repot mengangkat tangan untuk melihat penunjuk waktu. Sedang untuk visibilitasnya, indikator di kedua motor ini sama baiknya.
Urusan speedometer, New V-Ixion sudah tidak menggunakan kabel di roda depan, gantinya ada speed sensor untuk membaca kecepatan. Sedang CB150R masih pakai kabel. Kelengkapan seperti engine cut-off dan saklar lampu dim juga hanya dimiliki oleh New V-Ixion.
Kunci setang dan kontaknya sudah sama-sama dilengkapi pengaman bermagnet. Tapi punya CB150R telah dilengkapi dengan tuas kecil untuk menutup rumah kuncinya. Sedang punya New V-Ixion harus menggunakan kunci bermagnetnya untuk menutup, sedikit lebih ribet.
Ketika menggunakan tombol-tombol di setang, CB150R lebih mudah dioperasikan. Pasalnya tombol klakson, lampu dan seinnya lebih besar. Pada New V-Ixion sedikit ribet ketika hendak memencet klakson, tombolnya kecil dan nyempil.

Pindah ke kolong, hanya New V-Ixion yang dilengkapi dengan hugger dan penahan lumpur yang menjauhkan sokbraker belakang dari kotoran. Sedang pada CB150R, kotoran dari roda belakang langsung jatuh ke perangkat suspensi belakang.

Teknologi Mesin
Mesin CB150R menggunakan platform dari CBR150R. Mesin ini mengusung teknologi kepala silinder DOHC (double overhead camshaft) dengan 4 klep.. Ada dua camshaft atau noken as atau kem. Tiap noken as memiliki dua bumbungan yang masing-masing langsung terhubung ke batang klep. Satu noken as bertugas membuka-tutup dua klep masuk dan noken as yang lainnya lagi membuka-tutup dua klep buang.

Sedang New V-Ixion masih menggunakan mesin lamanya, SOHC (single overhead camshaft) 4 klep.. Hanya memiliki satu noken as dengan dua bumbungan untuk mengatur buka-tutup dua klep masuk dan dua klep buang. Karena tiap bumbungan bertugas menggerakan dua noken as sekaligus, maka masih memerlukan rocker arm atau lengan penghubung antara noken as dengan batang klep.
Keunggulan DOHC yang paling mendasar adalah memiliki komponen yang bergerak lebih sedikit ketimbang SOHC yang masih membutuhkan rocker arm. Selain itu tidak perlu lagi setelan kerenggangan klep, fungsi pada DOHC sudah digantikan oleh shim yang membuatnya lebih minim perawatan. Tapi secara performa, keduanya hampir sama.
Kedua motor ini sama-sama memiliki 4 klep dan telah dilengkapi dengan pendingin air atau radiator. Sedang untuk transmisinya, Honda lebih unggul secara jumlah dengan 6 speed. Sedang New V-Ixion hanya 5 speed.

Teknologi Injeksi
Sensor-sensor yang dulu ada pada sistem injeksi V-Ixion lama tetap dipertahankan di New V-Ixion, yaitu Sensor Throttle Position Sensor (TPS), Intake Air Pressure Sensor (IAPS), Intake Air Temperature Sensor (IATS), Crankshaft Position Sensor (CPS) dan Coolant Temperature Sensor (CTP). Tapi kini ditambah O2 sensor.

Sensor oksigen ini hadir untuk memberikan feedback alias umpan balik kepada Electronic Control Unit (ECU) mengenai hasil pembakaran. Ketika gas buang terdeteksi terlalu kaya atau terlalu miskin, maka secara otomatis suplai bahan bakar akan disesuaikan. Hasilnya pembakaran lebih sempurna dan emisi lebih rendah.
Pada CB150R tidak dilengkapi sensor O2. Tapi jangan khawatir soal emisi, Honda telah membekali CB150R dengan Secondary Air Suplai System (SASS) agar tetap lolos regulasi Euro 2. SASS ini bekerja dengan cara menyuntikkan oksigen ke jalur pembuangan, sehingga gas CO yang beracun akan berubah menjadi CO2 dan O2.
Tapi untuk sensor lain, CB150R masih lengkap dengan Throttle Position Sensor (TPS), Manifold Absolute Pressure (MAP) dan Intake Air Temperature (IAT). Selain itu sensor seperti Engine Coolant Temperature (ECT) dan Crank Position Sensor (CKP) juga tetap ada. (otomotif lovers)


sumber :
www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=588908941132929&id=550380724985751

No comments:

Post a Comment

tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring otomatis oleh spam filter.

NEW SUZUKI SATRIA F150 INJEKSI BERPENDINGIN RADIATOR

Pabrikan motor Suzuki sekarang mulai berbenah dengan menyiapkan amunisi baru yakni  Suzuki Satria FU Injeksi  setelah segmen motor ayam jag...